Museum Istano Basa Pagaruyung Merupakan Pusat Kebudayaan Minangkabau

    Museum Istano Basa Pagaruyung Merupakan Pusat Kebudayaan Minangkabau
    Foto : Journalist.id

    TANAH DATAR – Museum Istano Basa Pagaruyung merupakan salah satu ikon pariwisata di Sumatera Barat. Banyak wisatawan yang datang, baik itu dari dalam negeri maupun mancanegara, sehingga objek wisata ini tak pernah sepi pengunjung.

    Mendengar nama Museum Istano Basa Pagaruyung mungkin tentu agak asing, sebab masyarakat lokal sendiri pun menyebutnya dengan sebutan rumah gadang. Hal ini lantaran bentuknya yang memang menyerupai rumah adat tradisional Minangkabau tersebut.

    Kompleks wisata ini sendiri merupakan pusat kebudayaan Minangkabau pada zaman dahulu. Selain berfoto, di Bangunan yang besar dan megah ini wisatawan juga bisa mengenal sejarah dan benda-benda peninggalan Kerajaan Pagaruyung di masa lampau.

    Objek wisata Istano Basa Pagaruyung ini berada di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Dari pusat Kota Batusangkar, lokasinya berjarak ± 5 km dengan akses jalan yang tak akan membuat khawatir.

    Tak jauh dari lokasi, akan dijumpai kompleks kantor Bupati Tanah datar. Perjalanannya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, ataupun transportasi umum. Batusangkar sendiri berjarak lebih kurang 100 km dari pusat ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang.

    Adapun tarif masuk ke kawasan Istano Basa Pagaruyung, yakni Rp15.000/orang dan untuk anak-anak dikenai Rp7.000/anak. Sementara, untuk wisatawan mancanegara akan dibebankan biaya masuk senilai Rp25.000/orang.

    Halaman dari kompleks wisata ini cukup luas, bahkan di belakang bangunannya juga terdapat lahan luas yang digunakan sebagai bumi perkemahan. Fasilitas lain yang tersedia di objek wisata ini antara lain, musala, toilet umum, dan klinik kesehatan.

    Sebelum masuk ke dalamnya, tak ada salahnya untuk menyempatkan mengambil beberapa foto terlebih dahulu. Bagian depan atau di samping bangunannya bisa dijadikan latar belakang yang ditambah dengan hamparan sawah dan perbukitan yang menjulang.

    Untuk masuk ke dalam bangunan Istano Basa Pagaruyung, pengunjung diwajibkan untuk melepas alas kaki terlebih dahulu. Alas kaki nantinya akan ditempatkan di tempat yang sudah ditentukan oleh petugas di depan pintu masuk.

    Pengunjung akan masuk menaiki anak tangga untuk mengisi buku tamu. Selanjutnya, petugas akan mempersilakan pengunjung untuk melihat-lihat seisi dalam istana yang terdiri dari tiga lantai ini.

    Di setiap lantai terdapat pajangan berbagai macam benda-benda pusaka kebudayaan Minangkabau, miniatur, replika tempat tidur raja, pakaian adat Minangkabau dan kain dengan corak khas Minangkabau.

    Sampai di lantai ketiga, pengunjung akan dapat melihat jelas pemandangan kota Batusangkar. Panorama itu turut dihiasi dengan penampakan Gunung Marapi beserta lanskap perbukitan yang berjejer mengelilingi lokasinya.

    Perlu diketahui, selama berada di dalam bangunan istana pengunjung dilarang untuk makan-makan ataupun merokok. Pengunjung hanya diperbolehkan makan-makan di luar bangunan istana.

    KUILINER & OLEH-OLEH

    Terdapat beberapa penjual makanan di luar istana, tepatnya di dekat lahan parkir kendaraan yang berada persis di depan pintu masuk kawasan Istano Basa Pagaruyung. Harga makanan yang ditawarkan tak jauh berbeda dengan toko atau kedai-kedai kebanyakan.

    Dari banyak ragam makanan yang dijual, pengunjung bisa menemukan sajian nasi Padang dengan harga Rp15.000/porsi. Di tempat yang sama juga terdapat toko-toko penjual suvenir berupa miniatur rumah gadang, gantungan kunci, dan baju kaos bergambar rumah gadang atau Istano Basa Pagaruyung.

    Harga dari miniatur rumah gadang berkisar Rp50.000 dan Rp10.000 untuk gantungan kunci. Sedangkan baju kaos dapat dengan harga antara Rp.40.000 hingga Rp.80.000 yang tersedia berbagai ukuran.

    EVENT

    Selain menjadi tempat objek wisata, Istano Basa Pagaruyung juga kerap digunakan sebagai lokasi penyambutan tamu kehormatan yang datang ke Kabupaten Tanah Datar. Salah satu acara besar di tempat ini adalah ketika menyambut para pembalap sepeda event Tour de Singkarak, baik sebelum maupun sesudah perlombaan.

    Event balap sepeda Tour de Singkarak biasanya berlangsung pada bulan Agustus atau September tiap tahunnya. Tiap tahun pula istano ini juga menjadi bagian dari acara tersebut.

    Tak hanya itu, Festival Budaya Minangkabau yang diselenggarakan pada bulan Desember tiap tahunnya juga menjadikan Istano Basa Pagaruyung lokasi acaranya. Festival ini sendiri menampilkan seluruh kesenian-kesenian yang ada di Kabupaten Tanah Datar.

    AKOMODASI

    Bagi wisatawan yang berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung dan membutuhkan penginapan, terdapat banyak pilihan penginapan yang berada di kawasan Batusangkar. Akan sangat mudah menjumpai penginapan dengan tarif mulai dari Rp200.000-300.000 per malam.

    Misalnya saja, Hotel Pagaruyung, Hotel Yoherma, atau hotel berbintang empat seperti Emersia Hotel, bisa dijadikan pertimbangan. Bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi, dari penginapan-penginapan di Batusangkar menuju Istano Basa Pagaruyung dapat menggunakan jasa ojek dengan tarif antara Rp10.000-20.000.

    Penulis : Joni Hermanto

    Sumber : Berbagai Sumber

    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Duel Berdarah Kakak dan 2 Adik Ipar di Tanah...

    Artikel Berikutnya

    Gebyar Vaksin Dit Intelkam Polda Sumbar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah
    Bakamla RI Berhasil Bantu MV Lena Alami Kerusakan Kemudi di Laut Natuna Utara

    Ikuti Kami